Sayap yang patah



Sayap yang patah

Suara burung berkicau begitu merdu, dedaunan yang begitu rindang tertiup angin sejuk saat dirasa suara gemericik air terjun dan dinginya air yang begitu menyegarkan. alam yang indah bersyukurlah pemuda itu dapat merasakan kenikmatan ya tuhan.

Dari dimana pemuda itu sedang duduk dibawah pohon yang rindang pemuda melihat para petani yang sedang beraktifitas menggiring kerbau untuk membajak sawah untuk di jadikan tanaman padi yang bisa untuk menghidupi seluruh insan yang ada di bumi ini, pemuda itu pun melihat seorang yang sedang mencari rumput untuk ternaknya ,di pedesaan yang begitu indah nan menawan, gunung-gunung dan perbukitan yang begitu elok menambah suasana menjadi riang gembira, saat berjalan pulang dari sawah pemuda itu melhat seorang gadis yang begitu cantik merona begitu anggun, pemuda itu terbesit dalam hatinya siapakah gerangan dia?

waktu berjalan begitu cepat lama-kelamaan pemuda itu pun mengenal gadis canti itu, masih malu- malu dalam bertanya? saat bertemupun hanya saling mengedipkan mata dan tersenyum malu, kata si pemuda itu " kenapa hati ini menjadi tidak karuan setiap kali aku melihat gadis itu, rasa apakah ini? hari telah berganti pemuda dan gadis itu sedang berjalan jalan mencari udara segar dan menjadi semakin akrab penuh dengan canda dan tawa seperti tidak pernah ada permasalahan diantara mereka, saat saat berjalan merekan hanya saling diam ingin berkata namun masih malu-malu meskipun sudah mengenal lama sering sekali berkomunikasi lewat sms mereka lebih leluasa saat mengutarkan isi hati.

malam menjadi indah bagaikan sedang malam tahun baru yang begitu gemerlap penuh dengan kembag api malam yang menjadi momen terindah bagi mereka berdua , mereka bertemu di depan rumah bukanya saling berbicara namun hanya saling memandang dan tersenyum saat pemuda itu berkata "Maukah engkau berlayar disamudra cinta bersamaku?", wajah gadis itu menjadi merah dan tersenyum malu sambil menjawab bahwa gadis itu juga menyukai pemuda dan ia mengangkut sambil terenyum dan, kata gadis itu " deal,deal,deal" sambil tersipu malu jantung berdetak lebih kencang seperti bergetar tubuhini mendengar kata yang sepaham. mulai malam itu merekapun menjalin hubungan.

kini meraka berdua sudah meraanjak dewasa pemuda dan gadis itu terpisah jauh namun merekan tetap menjaga komitmen yang telah mereka sepakati pemuda itu pergi untuk mencari ilmu di universitas yang ada dikota dan sigadis pun pergi kota untuk mecari masa depan

lembaran baru telah dimulai

ternyata di perkotaan hawanya panas udara jua panas, suara bising kedaraan yang selalu berlalu lalang dari pagi hingga pagi lagi tapi itu juga sudah menjadi suatu hal yang biasa di perkotaan itu pula pemuda itu menimba ilmu sudah 4 tahun dia menimba ilmu di universitas untuk mencari jaminan masa depan banyak sudah yang terkisahkan selama 4 tahun itu mencari ilmu banyak teman teman uang selalu mendukug dan menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik, suka duka juga sudah menjadi hal yang biasa.

4 tahun sudah pemuda itu menjaga komitmen yang telah dibuat pemuda itu tetap setia tidak pernah ada niatan untuk merusak komitmen yang telah dibuat 4 tahun silam dengan gadis itu selama 4 tahun itu merekah telah banyak membuat kisah canda tawa meskipun bertemu juga kadang kadang karena terbentang jarak dan waktu jadwal yang tidak sama. namun selalu tetap menjaga komitmen. dalam benak pemuda itu berdoa dan berkata saat kamu datang di acara wisudaku itu adalah kado terindah dalam bulan lahir ku.

terminal menjadi kenangan
pemuda itu menunggu kedatangan sang gadi di tempat duduk dekat parkiran, banyak sudah bus us yang telah datang namun juga tak kunjung sampai gadis itu, pemuda itu sabar menunggu hingga bus yang dinaiki sang gadis tiba.
saat bus yang di naiki sang gadis tiba betapa senangnya dan gembiranya apa yang diharpkan datang dihapan merekan juga masih saling menatap mata dan saling tersenyum tersipumalu. namun hari itu menjadi sangat cepat saat gadis itu mau kembali kekotanya sungguh tiada terkira saat memesan tiket bus , nampaknya sudah kehabisan tiket dan dengan niatan yang tulus pemuda itu mengantarkan lagi hingga sampai kekotanya. hubungan mereka semakin erat seperti tidak mau dipisahkan.

Takdir
hubungan yang sudah terjalin begitu lama indah bukan kepayang tinggi setinggi langit, hubungan yang indah itu sepertinya luntur karena tidak mendapat restu dari  orang tua. 

Malam yang redup
Suatu malam saat asyik bergurau ngobrol-ngobrol lewat video call whatsapp gadis itu berkata bahwa dia ingin berpisah. sudah apa daya pemuda itu tidak bisa berbuat apa apa bagai tersambar petir hatinya taman buang yang begitu indah sedang mekar-mekarnya terbakar sambaran petir yang menghanguskan seluruh taman. pemuda itu pun menjawab " iya tidak apa apa bila itu sudah menjadi keputusan yang terbaik mungkin ini adalah jalan yang terbaik bagi kita" sambil menahan gelok api yang menghancurkan hatinya pemuda itu pun tetap tegar dan tersenyum menjalani hidup baru tanpa kehadiran sang gadis yang selalu menemaninya.

sayap telah patah untuk terbang.

Tongkat terbuat dari kayu
Insan hidup bagaikan bambu
Saat awal bertemu terasa malu
Dikala sudah terpisah terasa rindu

Komentar